Kisah Imam Syafi’i Yang Diremehkan Putri Imam Ahmad

kisah Islami

 

Kisah Islami – Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-syafi’i atau dikenal dengan imam Syafi’i adalah satu dari empat imam madzhab semua ulama tidak meragukan kapasitas keilmuan Imam Syafi’i beliau merupakan salah satu guru Imam Ahmad bin hambal pendiri mazhab Hambali. al-habib Quraisy baharun murid ulama besar Yaman al-habib Umar bin Hafidz menceritakan kisah kunjungan Imam Syafi’i ke rumah Imam Ahmad kisah ini cukup populer dikalangan para penuntut ilmu.

Dikisahkan suatu hari Imam Syafi’i bertamu ke kediaman Imam Ahmad kala itu Imam Ahmad mempunyai seorang putri yang sangat mengagumi Imam Syafi’i karena Imam Ahmad sering menceritakan kealiman dan kezuhudan gurunya tersebut Putri Imam Ahmad pun penasaran Seperti apa tokoh yang dimuliakan ayahnya itu kedatangan Imam Syafi’i ke rumahnya menjadi momen menggembirakan baginya karena dengan kunjungan itu ia bisa melihat lebih dekat sosok ulama yang dikagumi ayahnya.

 Ketika sampai di rumah Imam Ahmad Imam Syafi’i dijamu dengan makan malam Imam Syafi’i makan dengan lahap Tidak seperti biasanya porsi makan beliau bertambah hal ini membuat Putri Imam Ahmad terkejut karena cerita yang ia dapat Imam Syafi’i bukan orang yang suka makan kecuali sekedarnya saja siapa Hai usai jamuan makan malam Imam Ahmad pergi kekamarnya untuk menghidupkan malam dengan sholat dan berdzikir seperti biasanya sementara anak perempuannya memilih untuk tidak tidur agar bisa melihat aktivitas Imam Syafi’i pada malam itu malam itu Imam Syafi’i berbaring di kamar yang disediakan hingga waktu Shubuh tiba Putri Imam Ahmad yang diam-diam memperhatikan Imam Syafi’i dibuat heran dalam hatinya berkata.

Bagaimana bisa ayahnya mengidolakan orang yang tidur sepanjang malam sedangkan ayahnya sendiri menghabiskan malamnya dengan qiyamul Lail ia tidak hanya itu bahkan sampai adzan subuh Putri Imam Ahmad melihat Imam Syafi’i pergi ke masjid untuk shalat berjamaah tanpa berwudhu Apa yang sebenarnya terjadi Putri Imam Ahmad pun bertanya-tanya setelah terbit fajar akhirnya.

Sang Putri bertanya kepada ayahandanya Imam Ahmad Ayah apakah ini sosok yang ayah idolakan saat makan malam ia makan dengan porsi banyak Setelah itu ia pergi ke kamar tidur tidak mengisi malam dengan salat dan dzikir lalu begitu bangun langsung melaksanakan shalat tanpa berwudhu.

Namun tiba-tiba percakapan diantara mereka terhenti ketika imam Syafi’i datang menghampiri mereka Imam Ahmad pun menyampaikan apa yang ditanyakan putrinya itu kemudian Imam Syafi’i pun berkata mengenai porsi makanku yang bertambah pada jamuan semalam itu karena aku tahu makananmu pasti makanan halal dan engkau adalah orang yang dermawan dan mulia.

Imam Syafi’i melanjutkan bukankah makanan orang dermawan bisa menjadi obat dan makanan orang yang kikir akan melahirkan penyakit maka aku memakannya untuk mengobati sakit ku bukan untuk mengenyangkan perut ku, lalu saat aku terbaring di hadapanku seolah ada puluhan permasalahan fiqih maka aku berusaha memecahkannya sepanjang malam itulah yang membuatku tak sempat melaksanakan salat sunnah dan aku tidak berwudhu saat salat subuh itu karena semalam suntuk aku tenggelam memecahkan permasalahan fikih tadi dan tidak tertidur sama sekali.

Maka wudhuku waktu isya belum batal hai Imam Ahmad pun berkata kepada putrinya lihatlah apa yang beliau lakukan saat berbaring ditempat tidur pun lebih mulia dari sholat dan dzikir yang aku lakukan sepanjang malam karena belajar ilmu agama itu lebih utama daripada melakukan salat sunah.

Kisah kedua imam besar yang membuat putri Imam Ahmad takjub, kisah ini mengajarkan kita tentang indahnya akhlak dua ulama besar kebanggaan umat Islam. Habib Quraisy baharun mengatakan kealiman Imam Ahmad tak lantas membuat beliau merasa pandai sehingga tidak menghormati gurunya begitu pula Imam Syafi’i kealiman dan statusnya sebagai guru tidak membuat beliau malu dan gengsi mengakui kemuliaan derajat Imam Ahmad sebagai muridnya kala itu.

 Imam Ahmad bin Muhammad bin hambal adalah seorang ulama besar juga ahli hadits beliau dikenal sebagai Imam Hambali Perintis mazhab Hambali. Keluasan ilmu dan sikap wara’ nya jangan ditanya sejak usia 15 tahun telah hafal Quran dan beliau dikenal sebagai ahli hadis yang mampu menghafal sejuta hadits.

Imam Ahmad bin hambal berguru kepada banyak ulama-ulama yang jumlahnya lebih dari 200 guru yang tersebar di Mekkah, kufah, Basrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya. Dikisahkan pada masa Imam Ahmad ada sosok jin yang merasuki salah seorang keluarga al-mutawakkil Khalifah ke-10 Abbasiyah kepemimpinan khalifah al-mutawakkil.

Berbeda dengan pendahulunya yang berpaham muktazilah yang mengatakan bahwa Alquran adalah makhluk khalifah al-mutawakkil lebih cenderung kepada paham ahlussunnah yang meyakini bahwa Alquran adalah kalam Allah beliau dikenal sebagai khalifah yang menghormati ulama Ahlussunnah.

Dikisahkan suatu hari Imam Ahmad bin hambal sedang berada di masjid kemudian datanglah khalifah al-mutawakkil Kepada beliau memberitahukan bahwa ada kerabatnya bernama Jariyah kerasukan jin khalifah al-mutawakkil meminta Imam Ahmad untuk berdoa kepada Allah agar kerabatnya diberi kesembuhan.

Kemudian Imam Ahmad bermunajat kepada Allah, setelah berdoa Imam Ahmad menitipkan sendalnya kepada khalifah al-mutawakkil dan berkata bawalah sendal ini ke kediaman khalifah dan duduklah di sebelah kepala Jariyah kemudian katakan kepada jin itu bahwa Ahmad bin hambal berkata kepadamu Keluarlah dari tubuh Jariyah ini atau aku akan memukulmu dengan sendal ini sampai 70 kali.

Kemudian khalifah al-mutawakkil pulang dan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Imam Ahmad setelah duduk disamping Jariyah khalifah al-mutawakkil berkata kepada Jin yang berada di tubuh Jariyah sebagaimana yang diwasiatkan oleh Imam Ahmad, lalu Jin tersebut berkata melalui lisan Jariyah aku mendengar dan taat seandainya Imam Ahmad bin hambal menyuruhku pergi dari Irak aku pasti akan menuruti perintahnya sesungguhnya beliau itu orang yang taat kepada Allah.

Barangsiapa yang taat kepada Allah siapapun akan menurut kepadanya, kemudian keluarlah Jin tersebut dari tubuh Jariyah akhirnya Jariyah pun terbebas dari pengaruh jin dan kembali sadar itulah kisah sendal Imam Ahmad bin hambal yang membuat Jin ketakutan.

Kisah Ahmad bin hambal mengusir Jin ini ada beberapa riwayat dalam riwayat lain dikatakan Jariyah adalah putri dari Khalifah. Imam Ahmad bin hambal juga punya kisah menarik ketika bertemu dengan seorang penjual roti yang merindukannya.

Dimasa akhir hidup beliau bercerita suatu ketika saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju ke salah satu kota di Irak, padahal tidak ada janji kepada orang dan tidak ada hajat. Akhirnya Imam Ahmad kelahiran Baghdad tahun 164 Hijriyah itu berangkat menuju Basroh.

Beliau bercerita ketika tiba di sana waktu Isya saya ikut shalat berjamaah Isya di masjid hati saya merasa tenang kemudian saya ingin istirahat,  begitu selesai salat dan jamaah bubar Imam Ahmad ingin tidur di masjid tiba-tiba marbot masjid datang menemui Imam Ahmad sambil bertanya,

“Wahai Syekh sedang apa disini?” Untuk diketahui pada masa itu panggilan syekh biasanya dipanggil untuk tiga panggilan untuk orang tua orang kaya ataupun orang alim yang berilmu di dalam kisah ini panggilan Syekh kepada Imam Ahmad adalah panggilan sebagai orangtua karena sang marbot tidak mengenal Imam Ahmad dia melihat beliau hanya sebagai orangtua yang layak untuk dihormati.

Imam Ahmad pun tidak mau memperkenalkan siapa dirinya padahal sosok Imam Ahmad di Irak sangat populer semua orang mengenal beliau sebagai seorang ulama zuhud ahli hadits dan hafal sejuta hadits. Pada masa itu tidak ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya hanya saja namanya sudah terkenal.

Kemudian Imam Ahmad berkata saya ingin istirahat saya musafir sang marbot menanggapi tidak boleh tidak boleh tidur di masjid Imam Ahmad, saya didorong-dorong oleh orang itu sampai keluar dari masjid setelah keluar dari masjid pintu masjid pun dikunci, kemudian saya ingin tidur diteras masjid. Ketika sudah berbaring di masjid, marbot nya datang kembali dan marah kepada Imam Ahmad.

 Hendak apalagi syeikh, kata marbot.  hendak tidur saya musafir kata Imam Ahmad lalu marbot berkata di masjid tidak boleh di teras masjid juga tidak boleh.  Akhirnya Imam Ahmad pun diusir ketika itu di samping Masjid ada penjual roti yang sedang membuat adonan sambil melihat kejadian Imam Ahmad didorong-dorong oleh Marbot masjid ketika Imam Ahmad sampai di jalanan penjual roti itu memanggil dari jauh.

 Mari anda boleh menginap di tempat saya, saya punya tempat meskipun kecil. Imam Ahmad berkata, Baiklah kemudian Imam Ahmad pun masuk ke rumahnya lalu duduk di belakang penjual roti yang sedang membuat roti. Imam Ahmad tidak memperkenalkan siapa dirinya ia hanya mengatakan sebagai musafir.

Imam Ahmad memperhatikan penjual roti itu punya perilaku unik jika Imam Ahmad mengajak berbicara di jawabnya kalau tidak dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan istighfar ketika menaruh garam ,Astaghfirullah mecahin telur Astaghfirullah campur gandum Astaghfirullah tukang roti itu selalu mengucapkan istighfar sebuah kebiasaan yang mulia.

Kebiasaan itu pun menarik perhatian Imam Ahmad lalu Imam Ahmad bertanya sudah berapa lama kamu mengamalkan ini, orang itu menjawab sudah lama sekali syeikh, saya menjual roti sudah 30 tahun jadi semenjak menjual roti saya melakukannya.  Imam Ahmad bertanya apa hasil perbuatanmu ini. Tukang roti itu menjawab, Karena sering beristighfar tidak ada hajat yang saya minta kecuali pasti dikabulkan Allah semua yang saya minta langsung dikabulkan Allah.

Penjual roti itu melanjutkan, semua keinginanku telah dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kecuali satu hal ada satu keinginanku yang belum Allah kabulkan. Imam Ahmad pun penasaran dan bertanya apa itu penjual roti itu berkata saya minta kepada Allah agar dipertemukan dengan Imam Ahmad.

Mendengar itu seketika itu Imam Ahmad langsung bertakbir Allahu akbar. Allah telah mendatangkan saya jauh dari Baghdad pergi ke Basrah bahkan sampai didorong-dorong oleh marbot Masjid itu sampai ke jalanan ternyata berkat istighfar mu.

Penjual roti itu pun terperanjat seraya memuji kebesaran Allah dia tak menyangka kalau orang tua yang diajaknya menginap di tempatnya adalah seorang ulama besar yang dirindukannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menjaga istighfar maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan memberikannya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya.” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Subhanallah Walhamdulillah la ilaha illallah Allahu akbar.

Teks dalam artikel ini adalah hasil transkrip Video dari Channel Youtube Al-Karomah Islam dengan judul Asli: “Kisah Kecerdasan Imam Syafi’i Yang Diremehkan Putri Imam Ahmad dan Setan Lari Melihat Imam Ahmad”

Image: sragenupdate.pikiran-rakyat.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *