Kisah Mualaf kali adalah dari seorang Aktris Indonesia yang semua kita sudah mengenalnya, yaitu Tere Pardede sapaan akrabnya yang memiliki nama asli Theresia Ebenna Ezeria Pardede. Sebelum ia memutuskan masuk Islam atau menjadi seorang mualaf pada tahun 2020 silam, Ternyata dalam menjemput hidayah Allah memiliki perjalanan yang panjang, yaitu sejak masih duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP).
Tere Pardede awalanya adalah pemeluk agama Kristen yang cukup dibilang taat. Namun sejak SMP dia selalu penasaran tentang siapa yang telah menciptakan alam semesta ini. Pertanyaan itu tak pernah mendapatkan jawaban, hingga ia duduk dibangku kuliah.
Ketika dimasa kuliah itu dia memiliki seorang teman dan ternyata temannya itu juga seorang mualaf. Dalam pencarian jawaban siapa pencipta alam semesta itu, ia menemukan titik terang berkat teman yang sudah lebih dulu mualaf itu. Temannya itu mengatakan bahwa Yesus bukan Tuhan melainkan nabi Isa alaihi salam. Kalau kita simak dari perkataan temannya itu, dia ingin menjelaskan bahwa Yesus atau Isa yang dikenal dalam Islam itu bukan Tuhan tetapi dia adalah seorang nabi utusan Tuhan.
Tere Pardede akhirnya mulai mencari tahu dan iapun membedah, mulai dari Alkitabnya sendiri hingga mempelajari Al-Quran. Ketika ia membedah Al-Quran, ia akhirnya menemukan ayat-ayat yang menjelaskan tentang nabi Isa alaihi salam yang terdapat pada surah An-Nisa ayat 157-158 bahwa Yesus atau nabi Isa bukan orang yang disalibkan, tetapi dalam peristiwa itu, nabi Isa diangkat oleh Allah ke langit untuk diselamatkan dari upaya pembunuhan terhadap nabi Isa terhadapnya.
Perjalanan hijrah untuk menjemput hidayah Allah sangatlah berliku yang dialami Tere yang mengaku sudah mengenal Islam sejak tahun 1998 silam dan memantapkan hatinya untuk memeluk Islam yang ditandai dengan mengucapkan kalimat dua syahadat pada 2 September 2020 lalu.
ia menuturkan pengalamannya bahwa ia diliputi beberapa pertanyaan tentang siapa Yesus, siapa pencipta alam semesta ini dan pertanyaan seputar kehidupan dan kematian. Tere dan teman-temannya sering berbicara tentang diri mereka sendiri ketika mereka akan pergi dan kemana mereka akan pulang, berbicara tentang masalah kehidupan dan kematian itu.
Tere Pardede atau nama Islamnya ketika ia menjadi mualaf mengganti nama menjadi Annisa Theresia Pardede, menceritakan dikanal youtube Cerita Untungs yang dikutip oleh Alkisah Media Islam dari laman HaiBunda.Com, ia mengatakan bahwa,
“Teman muslim saya pernah bilang mereka juga mengakui Yesus, tapi Yesus yang mereka tahu adalah salah satu Nabi besar. Sementara pemilik alam semesta ini, ya Allah. Kalau belum puas, saya disuruh baca sendiri di Al-Quran.” tutue Tere.
Banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ia pendam tentang konsep ketuhanan dalam agamanya sendiri, sehingga Tere sempat mengalami gegar kepercayaan karena stress. Nah, ketika dia membaca Al-Quran surah An-nisa ayat.
Iapun merasa mendapat jawaban yang valid dan ia juga mengatakan bahwa selama itu dia telah mendapatkan info yang tidak valid di Alkitabnya sendiri. Dan di Alkitab itu katanya punya banyak black hole yang dimulai dari silsilah Yesus atau nabi Isa menurutnya ada kejanggalan. Dan ayat dengan ayat yang lain ada beberapa yang kontradiktif.
Pertemuannya dengan Al-Quran tersebut membuat semua pertanyaan “Yesus itu Tuhan atau Nabi” sejak di SMP itu akhirnya terjawab sudah dengan jelas didalam Al-Quran yang membuat ia jatuh cinta kepada Islam dan menjadikan Surah yang dia baca itu sebagai Surat Cinta dari Allah.
Tere juga bercerita bahwa ia pernah bermimpi, dimana dalam mimpi itu ia merasa berada ditempat yang sangat sempit, gelap, sesak, sehingga ia berkata apakah ini yang namanya liang lahat, liang kubur. Keadaan yang gelap itu muncul cahaya yang semakin terang dan cahaya itu bersuara. Dikutip dari laman viva.co.id Tere berkata,
“Saya nggak inget bahasanya apa, tapi yang bisa saya maknakan adalah kayak ada pertanyaan. Pertanyaan itu siapa Tuhanmu, Siapa Nabimu? La Haula Wala Quwwata Illa Billah. Qodarullah, Allah izinkan saya bangun dalam kondisi basah kuyup keringetan. Saya syok kayak berasa beneran habis mandi.”
“dari situ saya sudah semakin merasa, oke, kayaknya nggak perlu dipertanyakan lagi. Bukti sudah nyata. Mau enggak mau, suka enggak suka, harus berserah diri.” kata Tere.
Alhamdulillah, akhirnya Tere Pardede memantapkan hatinya untuk memeluk Islam dan bersyahadat pada 2 September 2020 di Masjid Raya Pondok Indah Jakarta Selatan.
“Dibantu oleh teman saya yang waktu itu mensyiarkan dalam bahasa dakwah gaul sehari-hari. Yesus itu Nabi Isa. Dari situ Allah kasih pintu hidayah. Allah izinkan saya ucapkan kalimat syahadat dan Alhamdulillah saya saat itu sudah secara definitif bisa disebut seorang muslimah.”
Subhanallah Walhamdulillah Wa laa ilaha illallah Allahu Akbar.