“Ini agama yang lurus, saya berikan kepadamu.
Jagalah agama ini dengan sebaik-baiknya.”
Untuk menjadi mualaf memang tidak mudah. Perjalanan inilah yang dirasakan Hera Marsela asal Pontianak, Kalimantan Barat. Ia mendapat hidayah Islam setelah berdebat dengan kekasihnya, dan tidak suka dengan Habib Rizieq Shihab.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Kamis (14/10/2021), Hera pertama kali mengenal Islam karena kekasihnya yang merupakan seorang Muslim. Ia juga berpikiran akan membawa kekasihnya itu ke dalam keyakinannya.
Suatu hari kekasihnya mengajaknya untuk berdiskusi tentang agama. Hera merasa kesal karena tidak mau mendengar sedikit pun tentang Islam. Ditambah lagi, ia tidak menyukai sosok Habib Rizieq Shihab.
“(Dulu) saya enggak suka Habib Rizieq, karena keras ngomongnya suka sembarangan,” ungkapnya.
Kekasihnya itu tidak mau memaafkannya sebelum Hera mencari tahu apa itu Islam. Kemudian tidak sembarang membenci seseorang habib atau ulama.
Sekira satu minggu Hera mencari tahu tentang Islam. Hingga suatu hari ia bertemu temannya yang Muslim, menanyakan seputar agama Islam.
Saat bertemu dengan temannya itu pikirannya mulai tercerahkan, namun belum meyakini apakah Islam adalah agama yang tepat, karena di kepercayaan sebelumnya, Hera termasuk jemaat yang cukup taat.
Lebih lanjut dalam kesehariannya, Hera mulai memperbaiki diri untuk mengenal Islam lebih dekat. Mulai belajar sholat dan ingin bersyahadat tapi masih ragu.
Hingga akhirnya Hera bertemu kekasihnya lagi. Saat itu ia telah memantapkan hatinya untuk menjadi mualaf. Dia bersyahadat dibimbing oleh kekasihnya.
Meski sudah menjadi seorang Muslim, Hera masih menyembunyikan keyakinannya terbarunya dari keluarganya. Sebab ia tahu keluarganya akan menentangnya.
“Saya ke masjid setiap waktu sholat, bawa mukena dan Iqra di tas, tanpa sepengetahuan ibu,” ujarnya.
Perlahan Hera mulai memberanikan diri untuk mengakui bahwa ia saat ini seorang Muslim. Benar saja, keluarganya langsung menentang dan memanggil saudaranya yang pendeta diajak berdebat. Hera juga membicarakan tentang tauhid dan hidayah.
“Setiap saya bilang dapat hidayah, seperti ditertawakan,” terangnya.
Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya sebagian keluarga Hera bisa menerimanya, termasuk ibunya.
Pernah suatu hari Hera didatangi oleh seorang pria dengan wajah bercahaya. Hal tersebut membuatnya merasa terharu dan tidak kuat menangis.
“Saya masih ingat didatangi orang berbaju putih, pakai tongkat, wajahnya bercahaya sama sekali enggak kelihatan. “Di situ beliau bilang sama saya: ‘Ini agama yang lurus, saya berikan kepadamu. Jagalah agama ini dengan sebaik-baiknya.’ Masya Allah,” tuturnya.
Wallahu a’lam bishawab. (muslim.okezone.com)