Ada sebuah kisah seorang laki-laki yang sedang tergeletak tak sadarkan diri karena mabuk. Karena tak sadarkan diri itu ada seekor ular menghampirinya dan merayap ketubuhnya dengan tujuan untuk menggigitnya.
Sebelum peristiwa tersebut, suatu hari Dzun Nun Al Mishri bersama temannya Yusuf Bin Husen sedang berada ditepi anak sungai, namun dari kejauhan dia melihat seekor kalajengking yang keluar dari sarangnya diseberang anak sungai dan disisi lain dia juga melihat seekor katak yang berada diseberang tepi anak sungai.
Lalu Kalajengking itu mendekati katak tersebut dan naik kepunggungnya, kemudian kalajengking itu dibawa oleh katak tersebut menyeberangi aliran anak sungai.
Melihat kejadian itu, Dzun Nun Al-Mishri menduga bahwa Katak dan Kalajengking itu sedang menjalankan misi tertentu. Kemudian beliau dan temannya mengikuti dua hewan tersebut.
Mereka berdua terus mengikuti dan sampailah disuatu tempat mereka melihat ada orang yang tidak dikenal sedang tergeletak tak sadarkan diri karena dalam keadaan mabuk.
Dzun Nun Al-Mushri melihat ada se ekor ulang yang sedang mendekati orang yang mabuk tersebut dan ular tersebut perlahan merayapi badan orang itu sampai kelubang telinga ular tersebut hendak mematuk atau menggigit pemabuk yang tak sadarkan diri itu.
Diwaktu yang bersamaan datanglag kalajengking bersama katak tersebut dan kenudian kalajengking itu mendekati orang mabuk itu yang hendak digigit ular, kaljengking itu kemudian menggigit ular sehingga mati karena dampak dari bisa kalajengking itu.
Tak lama kemudian orang yang mabuk itu terbangun dari pingsannya dan Dzun Nun Al-Mishri bertanya dan sekaligus memberitahu kepada orang itu bahwa ketika dia sedang pingsan ada ular yang hendak menggigitnya tetapi diselamatkan oleh Kalajengking.
“Hai anak muda, tahukah kamu bagaimana Allah telah menyelamatkanmu dari ular yang hendak menggigitmu dan menyelamatkanmu dengan bantuan kalajengking ini saat engkau sedang pingsan.” Kata Dzun Nun Al-Mishri
Kemudian setelah itu beliau bersyair,
Wahai orang yang lalai. Padahal Allah menjaganya. Dari semua bahaya yang merayap di kegelapan. Bagaimana mata tertidur dari seorang Raja. Padahal banyak kenikmatan datang dari-Nya.”
Orang itu setelah mendengar perkataan Dzun Nun Al-Mishri lalu berkata,
“Tuhanku, inilah yang Engkau lakukan terhadap orang yang mendurhakai-Mu, lantas bagaimana kasih sayang-Mu kepada orang yang taat kepada-Mu?“
Kemudian orang itu hendak pergi setelah ia sudah tidak merasakan mabuk lagi dan Yusuf Bin Husen bertanya kepadanya,
“Engkau mau pergi kemana?”
Dia menjawab, “Aku hendak pulang kedesa dan bertobat. Demi Allah, aku tak akan pernah kembali ke kota lagi untuk selama-lamanya!” .
Hikmah
Dari kisah diatas dapat kita memberikan kesimpulan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat menyayangi hamba-hambaNya yang senantisa ingin bertobat dan akan menolongnya dari bahaya yang akan menimpa seorang hamba tersebut.
Ketika Allah sudah memberikan hidayah kepada seorang hamba, maka tidak ada satu makhlukpun yang dapat menghalangi atau mencelakainya.
Salam.