Kisah Nu’aiman Sahabat Rasulullah Sang Pemabuk

kisah Islami

 

Nu’aiman bin Amr adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan kepribadian ceria dan sifat jenakanya. Beliau berasal dari suku Bani Najjar dan merupakan salah satu sahabat yang turut serta dalam berbagai pertempuran bersama Nabi Muhammad SAW. Nu’aiman memiliki beberapa kisah yang sangat terkenal dalam sejarah Islam karena kejenakaannya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. **Kisah Unta yang Dibeli Nabi Muhammad SAW:**

   Salah satu kisah terkenal tentang Nu’aiman adalah ketika beliau menjual unta milik seorang Badui tanpa izin. Pada suatu hari, seorang Badui datang ke Madinah dan mengikat untanya di luar masjid. Nu’aiman melihat unta itu dan menjualnya kepada orang lain. Ketika Badui itu keluar dan tidak menemukan untanya, dia pun bertanya kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW lalu bertanya kepada para sahabat siapa yang telah menjual unta tersebut, dan akhirnya diketahui bahwa Nu’aiman adalah orang yang melakukannya. Ketika ditanya alasannya, Nu’aiman menjawab dengan bercanda bahwa dia hanya ingin membuat Nabi Muhammad SAW tertawa.

2. **Kisah Memotong Hidung Patung:**

   Pada suatu hari, Nu’aiman memotong hidung sebuah patung berhala milik seorang kafir Quraisy. Ketika pemilik patung itu marah dan mengadu kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi bertanya kepada Nu’aiman mengapa dia melakukannya. Nu’aiman menjawab bahwa dia melakukannya karena patung tersebut tidak bisa membela dirinya sendiri, menunjukkan betapa tidak bergunanya berhala tersebut.

3. **Kisah dengan Nabi Muhammad SAW:**

   Ada kisah lain yang melibatkan Nu’aiman di mana ia membeli makanan dan memakannya tanpa membayar, lalu mengatakan kepada penjual bahwa Nabi Muhammad SAW yang akan membayarnya. Ketika penjual makanan itu datang kepada Nabi untuk meminta pembayaran, Nabi Muhammad SAW menertawakan perbuatan Nu’aiman, tetapi kemudian membayarkan makanan tersebut. Perbuatan ini menunjukkan keakraban dan kelucuan yang sering terjadi di antara para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Kisah-kisah Nu’aiman ini menunjukkan bahwa meskipun beliau adalah seorang sahabat yang taat, beliau juga memiliki sisi humoris yang diterima dan bahkan dihargai oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat lainnya. Nu’aiman bin Amr adalah contoh bahwa kepribadian yang ceria dan jenaka bisa berjalan berdampingan dengan keimanan dan kesetiaan kepada agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *